Cerita | SIGADIS PERANTAU CORONA | Ayudesi Oktavia

Tepat pada hari sabtu, si gadis perantau seorang mahasiswi pulang kampung Bersama rombongan anak perantau lainnya dengan berbagai daerah masing-masing. Sebelum pulang malamnya sigadis itu berpikir antara pulang dan tidak dengan mempertimbangkan kepulangannya dan penuh kecemasan yang mendalam antara pulang dan tidak seperti lagu cokelat antara ada dan tiada ya hehehe,, semalaman ia berpikir dan merenungi kecemasan ia hanya ketakutan pulang dengan membawa virus corona yang sekarang ini lagi dilandaa seluruh dunia. Virus itu tidak bisa dilihat bagaikan jodoh ya tidak bisa dilihat hanya allah swt yang tahu keberadaannya heheh, covid-19 bukan sembarangan virus, ia yang ditakuti manusia sebab virus tersebut dapat menyebabkan kematian. Ya walaupun pada akhirnya manusia juga akan meninggal dunia.  
singkat cerita Covid-19 ini pertama kali ditemukan di wuhan katanya masyarakat wuhan memakan hewan seperti kelelawar dan lainnya sehingga pertama kali ditemukan virus corona 19. Dan menyebar seluruh dunia salah satunya Indonesia negeri tercinta, begitu banyak peningkatan pasien yang mengalami positif virus corona termasuk provinsi kaltara tercinta ada beberapa pasien yang masih ODP dan PDP semoga semuanya lekas sembuh dan segera berakhir dengan izin allah SWT. Singkat cerita diatas, kemudian digadis perantaupun memutuskan untuk pulang kekampung halaman dikarenakan sigadis perantau mahasiswa diliburkan untuk beberapa bulan kedepan.  
Tepat pukul 13.00 mulai berangkat dan sesampai didesa tersebut. Para anak rantau sempat kaget karena ada beberapa petugas Satpol PP yang kemudian meneriaki sementara kami mahasiswa masih berada di dalam speed. Semua rombongan mahasiswapun merasa ketakutan dan naik satu persatu untuk diperiksa. Alhamdulillah kami semuanya sehat dan tak lupa juga kami bersyukur atas kenikmatan dan kesehatan yang diberi kan sang semesta. Sebelum pulang kami disuruh berjemur diterik matahari yang mendung karena cuaca pada saat itu kurang mendukung  ± 10 menitlah. Kemudian kami dibubarkan dan kembali ke rumah masing-masing. 
Kemudian sesampai didesa Sigadis perantau Bersama saudaranya diperiksa lagi segera menuju kepuskesmas terdekat dengan mengikuti aturan pemerintah yang telah dibuat. Sebagai warga yang taat aturan mengikutilah hehehe.  Dan sesuai dengan aturan pemerintah beberapa mahasiswa didesa saya di karantina selama 14 hari dan sambil mendengarkan anjuran dari perawat desa. Gugup sih yaa pada saat diperiksa tapi sigadis perantau itu penuh percaya diri dan semuanya serahkan kepada sang semesta. Sampai dirumah sigadis perantau dan saudaranya dengan penuh senyuman dan kerinduan. Sigadis perantau mengucapkan dalam hati kami pulang dengan kerinduan bukan membawa virus.. 
Kalian anak perantau pasti merasakan pulang kampung dengan keadaan sekarang ini sangat berbeda sebab dengan kepulangan mu masyarakat sekitar takut dengan diri mu karena pemikiran mereka hanya satu dirimu membawa virus dari zona merah. Sedih sih yaa. khusus anak rantau yang pulang kampung semoga diberi kesehatan dan lindungi sang semesta. Beberapa hari kemudian sigadis perantau berada didesa kampung halaman begitu banyak informasi yang didengar dan itu semuanya hoax. Sungguh prihatin dengan keadaan sekarang hoax dimana-mana mengenai virus corona dan itu semua bisa mengakibatkan kepanikan dengan warga sekitar. 
Cerita dimana-mana mulai pagi hingga senja itu terus yang dibahas virus corona. Sehingga warga sekitar takut dengan keberadaan kami dikampung sedih sihh,, tapi aku tidak sedih dengan warga yang takut dengan kami karena membawa virus katanya , yang aku sedih ialah kenapa mereka takut dengan makhluk ciptaan sang semesta harusnya mereka takut dengan sang semesta yang menciptakan makhluk, langit dan seluruh isi dunia ini. Wahai kalian warga yang aku cintai kalian harus bisa memfilter informasi dengan benar dan jelas dan memberikan dukungan. Dan untuk kalian yang dikarantina mandiri jangan keluar rumah yaaa tetap stay home banyak yang hal dilakukan ketika dirumah seperti kumpul Bersama keluarga, masak, baca buku dan jangan lupa mahasiswa akhir kerjain skripsi hihi…..
Yang kita lakukan sekarang ialah mencegah dari pada mengobati mari. Bersatu memutuskan rantai penyebaran virus corona dengan cara dirumah ajaa… dan jangan lupa berdoa dan berikhtiar, memperbanyak ibadah. Ya allah Semoga covid-19 ini segera berakhir sebelum menyambut bulan suci Ramadhan. Aminnnn
Pesan sigadis perantau
untuk kaum rebahan Lakukanlah hal yang sebaik mungkin ketika dirumah dan jangan membiarkan kecerdasan berada ditubuh yang malas….. 

Posting Komentar

0 Komentar