KARYA RELAWAN : Perempuan Tangguh sekaligus Rentan dimasa Pandemi || RAHMA DINA (Raadins)

Bencana pandemi penyakit yang disebabkan corona virus disease tahun 2019 (covid-19) melanda seluruh dunia. Dari hari ke hari jumlah korban terus merangkak naik. Tepat hari ini 21 April perempuan menyuarakan kembali perjuangan salah satu perempuan Indonesia yang menjadi panutan dan inspirasi banyak kaum hawa tanah air saat ini. Hari Kartini kali ini menjadi sebuah refleksi  mengingat bahwa gerakan perempuan yang terus memperjuangan dan melawan segala bentuk penindasan, pelabelan, dan sitgma yang terjadi masyarakat. Ada banyak penyimpangan yang terjadi. Perempuan ingin berkarir, berpendidikan tinggi, ingin tampil bebas masih menjadi perbincangan dan masih terus dibatasi.  
Dimana pun perempuan tak henti terus bergerak melawan setiap bentuk deskriminasi. Walaupun sejauh ini belum ada perubahan yang diharapkan seperti tujuan para pejuang femenist yaitu untuk memahami sifat kesetaraan gender dengan memeriksa peran sosial dan pengalaman hidup perempuan. Upaya untuk mengubahnya termasuk dalam memerangi stereotip gender serta berusaha membangun peluang pendidikan dan profesional yang setara dengan laki-laki. 
Kembali ke perayaan Kartini. Seperti yang pernah disampaikan oleh RA. Kartini bahwa ia ingin bertemu dengan perempuan modern setelahnya. Ingin melihat bagaimana para perempuan memperjuangkan dan melanjutkan perjuangan yang pernah ia lakukan. Hari perempuan mu tak kalah tangguh dengan mu. Sekian banyaknya perempuan hari ini telah berjuang untuk dunia dan keselamatan manusia. Secara nyata ini bisa dikatakan sebagai bentuk balasan atas pernyataan yang selalu dikatakan terlalu berlebihan. Menganggap setiap pencapain perempuan adalah hal yang biasa saja. Permintaan perempuan untuk setara adalah alih-alih melawan takdirnya sebagai perempuan. 
Saat ini kita saksikan perjuangan para tim kesehatan. Dimasa pandemi ini Peran perempuan dalam upaya pencegahan penyebaran covid-19 ini pada kenyataannya memiliki posisi signifikan. Data dari United Nation Population Fund (UNPFA) mengungkapkan dalam penanganan covid-19 secara global ini sebanyak 70% didominasi tenaga kesehatan berjenis kelamin perempuan. Angka tersebut memiliki dua makna sekaligus. Satu sisi menunjukkan peran perempuan dalam penanganan covid-19 cukup signifikan. Namun, di sisi lain, tenaga kesehatan perempuan termasuk kelompok yang rentan atas penularan virus ini.Seperti data yang diungkapkan Michèle Tertilt, ekonom di Universitas Mannheim di Jerman, sebagaimana dikutip BBC Indonesia (13/4),  mengungkapkan perempuan lebih banyak terdampak.
Peringatan Hari Kartini 2020 ini sungguh spesial, khususnya bagi perempuan Indonesia. Peran, tantangan, sekaligus sebagai kelompok yang rentan terdampak covid-19 ini seolah menegaskan peran perempuan cukup signifikan dalam urusan pendidikan, pelayanan kesehatan, tak terkecuali dalam urusan ekonomi domestik di rumah tangga. Emansipasi berbicara.
Pada peringatan hari Kartini ini pula menunjukan bahwa slogan Habis Gelap Terbitlah Terang tak sekedar slogan indah setiap perayaan. Perempuan tak sekedar hiasan berlian sepuan. Perempuan adalah petak rumah zaman. Perempuan adalah pelabuhan, perempuan terkadang pertapaan. Dan perempuan hari ini memberikan bukti bahwa keterlibatan perempuan dalam persoalan masyarakat memberikan cahaya untuk bumi yang sedang gelap ditutupi virus yang kecil dan mampu melumpuhkan satu dunia. 
Untukmu perempuan yang hari sedang berjuang di garda terdepan. RA Kartini bangga akan perjuangan dan semangatmu. Selalu dalam lindungan-Nya. Dan semoga Pandemi ini segera berakhir. Keluarga, suami, dan anak-anak menanti kehadiranmu untuk berkumpul kembali.
Selamat Hari Kartini. 
Wassalam...

Posting Komentar

0 Komentar