CERITA : LIBUR CORONA MENGALIHKAN DUNIAKU

cerita : oleh devisi Literasi

mewabahnya virus corona atau covid-19 ini sangat meresahankan masyarakat tidak ketinggalan kalimantan utara khususnya kota tarakan juga menjadi salah satu tujuan si virus pendatang baru ini, bagaimana tidak, setelah beberapa kasus ditemukan di wilayah ini, pemerintah provinsi segera mengambil tindakan dengan mengeluarkan surat edaran tentang himbauan masyarakat untuk mengurai kegiatan di luar rumah dan selalu menjaga kesehatan diri, tidak terkecuali SD,SMP,SMA, PERGURUAN TINGGI ikut di liburkan atau berganti dengan metode pembelajaran online selama 14 hari terhitung mulai tanggal 23 maret sampai 7 april 2020 mendatang.
aku sih senang aja kalau harus belajar online, toh bisa sambil rebahan santuy di kamar dan ngga perlu buru-buru buat berangkat sekolah, bangun agak lambat, cuci muka beres deh tinggal nunggu aba-aba dari guru kapan harus online, ngga perlu pakaian formal baju tidurpun jadi lah kamar berantakan, bawa cemilan buat belajar, sambil ngunyah pun boleh. anak online mah bebas. love you corona.
tapi yah dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku mulai bertanya-tanya dengan cara begini bukankah membatasi ruang gerak kami, dikurung di rumah bagai tahanan rumahan yang ngga boleh kemana-mana, bersosialisasi langsung pun ngga boleh, mau kemana-mana ngga boleh, setiap saat harus cuci tangan dan masih banyak lagi yang membuat hidupku terasa membosankan, semua serba online, mau makan pun online tinggal pesan ojek online dan pesananpun siap antar, tapi entar deh, gimana kalau mas-mas ojolnya itu terkena virus covid-19 kan bertelur di rumah juga percuma dong, memang tidak ada tempat paling aman di dunia ini selain dirumah dan tanpa menerima pendatang dari luar. emm.... iya ngga sih.
namanya juga kaum milenial kan suka barbar, meski di larang buat kumpul-kumpul aku dan teman-teman tetap melanggar lalu lintas peraturan demi bisa berkumpul bersama dan melakukan hal yang sering kami lakukan yaitu, menggibah aib teman sendiri, hahahaha.... serasa menjadi mahluk paling suci dah kalau sudah membahas aib orang lain, dan keesokan harinya pas lagi belajar online trus di tanyain sma guru “kalian dirumah aja kan ngga kemana-mana selama masa libur covid-19 ini” dan dengan tanpa dosa kami serempak menjawab “iya bu, kami di rumah aja sambil rebahan”. guru percaya dan masalah pun selesai, maafkan kami yah bapak/ibu guru yang kami hormati, kami belum siap dibatasi oleh covid-19 ini.
satu hal yang pasti, membatasi kegiatan di luar rumah yang tidak penting, berarti memperpanjang umur kita dan mengurangi rantai penularan covid-19 lebih banyak lagi. mengurung diri dirumah secara tidak langsung kita juga bisa menjadikan itu sebagai qualiti time bersama keluarga, tanpa adanya alasan untuk keluyuran tidak jelas bersama teman-teman. ingat yah teman-teman mematuhi peraturan itu wajib jika memang ingin sehat dan hidup lebih lama. tapi jika kalian yang melanggar dengan alasan mati itu di tangan tuhan bukan di tangan  corona, yah udah deh buat aja sesukamu, asal dengan satu syarat tinggalmu dihutan. biar kalau kalian tertular ngga sampai menulari kami.

Posting Komentar

0 Komentar